Ada hal yang menjadikan sulit dalam
mengartikan agama, menurut Prof. Dr. mukti Ali, ahli ilmu perbadingan agama,
mengemukakan 3 alasan :
1. Agama merupakan soal batin dan
subyektif
2. Melibatkan emosional dalam
membicarakannya
3. Definisi agama akan dipengaruhi oldh
tujuan orang yang mendefinisikannya
Para ahli dalam menerjemahkannya
menempuh beberapa cara :
1.
Dengan
analisis etimologis, menganalisa konsep bahasa,
2.
Dengan
analisis deskriptif, menganalisa gejala dan fenomena agama dalam kehidupan
nyata
A.
Secara Bahasa/Etymology
Secara bahasa istilah agama dikenal
dalam tiga macam; agama, religi, ad diin. Dalam pemaknaan, ada dua perbedaan
pendapat;
1. Menurut sidi gazalba, ketiganya
berbeda, Ad diin memiliki arti yang lebih luas dari kedua istilah tersebut.
Agama dan religi bermakna hubungan manusia dan tuhan saja, tapi ad diin selain
itu juga membicarakan tentang hubungan manusia dan manusia.
2. Menurut H. Endang Saifuddin Ansary
dan faisal ismail, ketiganya sama, hanya beda asal bahasanya, agama dari bahasa
sansekerta, religi dari bahasa eropa/inggris, ad-diin dari bahasa arab.
B.
Pengertian agama secara istilah/Terminology.
1. Menurut budiman, agama memiliki
dua dimensi;
a. Sebagai kepercayaan, yakni percaya
pada sesuatu yang ghoib dan adanya hari akhirat yang kekal.
b. Sebagai sesuatu yang mempengaruhi
kehidupan manusia, sehingga agama identik dengan budaya.
2. Menurut Abul A’la Al maududi,
agama memiliki 4 pengertian;
a.
Penyerahan diri pada yang lebih berkuasa
b.
Penghambaan diri yang lemah kepada yang lebih kuat
c Peraturan yang harus dipatuhi
(undang-undang, hukum)
d.
Perhitungan,
pembalasan perbuatan manusia,
3. Menurut definisi agama pada intinya
bahwa agama merupakan sebuah system kepercayaan dan sarana menuju kebahagiaan,
secara normative agama mengajarkan harmoni dan kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar